Cari Artikel

Sunday, 26 July 2015

*** Berawal Dari Pacaran ***





Cinta sungguh banyak makna yg harus digali didalamnya
Cinta bukan melanda kaum muda,tua pun merasakannya
Tapi sungguh bodohnya kita memahami Cinta hanya sekedar untuk memenuhi nafsu
disitulah sisi penting Agama ini untuk menjaga Cinta dalam korifor yg benar.

banyak fakta saat ini yg memilukan hati dimana Syariat dibuang untuk memenuhi nafsu
Pacaran hal yg lumrah kita saksikan saat ini
Bahkan tidak sedikit orang tua mengizinkan hal ini

 

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra : 32)

yg lebih parah lagi, ada yang memuluskannya dgn cara Pacaran Islami
sms tentang mengingatkan sholat , puasa dsb

Jelas sekali itu koridor yg salah

“gpp kan tergantung kitanya”


وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلا يَخْرُصُونَ
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)." (QS. Al An'Am : 116)

jelas ayat ini menyatakan kebanyakan manusia sesat ,masih sanggup kita berkata tergantung kitanya,bukan tergantung gmna menurut Allah

Saudaraku, sesunguhnya pacaran itu adalah ZINA
maka putuskanlah pacar anda secepatnya klo anda memang mencintainya
jika tidak sama saja anda menjerumuskan org yg anda Cintai memasuki Neraka

maka menikahlah apabila tidak mampu berpuasalah

~ Salam Manis Ukhuwah Islamiah ~

Sunday, 12 July 2015

Berilmu Setelah Berhijab, Bukan Berhijab Setelah Berilmu

Akhy, Ukhty,
Begitu banyak Wanita ketika kita mengajaknya berhijab, pasti akan mengatakan
“aku masih belum pantas berhijab karena aku masih kotor, dan belum ada ilmu.”

Ukhty,
Ketika seorang anak mulai beranjak memasuki jenjang pendidikan, hal utama yg harus mereka lakukan adalah memakai seragam. Pakaian yang wajib untuk dikenakan, agar bisa menerima pendidikan.
Setelah itu, barulah mereka duduk diantara anak-anak yg lain, bersama-sama menerima pendidikan ilmu dari gurunya.

Begitu pula dengan berhijab, tidak peduli sekotor apa dirimu, se-hitam apa masa lalumu,
Sebesar apa kerusakan yg kamu lakukan kepada yg lain, dan sebodoh apa dirimu dalam hal ilmu agama, karena Allah Azza wa Jalla tidak memandang itu jika kamu ingin berubah.
Allah Azza wa Jalla sangat ingin agar kamu bisa berhijab, membuat-Nya bangga kepadamu, mau memakai pakaian yg diberi oleh-Nya kepadamu dengan hati senang.
Setelah itu, barulah Allah Azza wa Jalla akan mengirimu sahabat-sahabat pilihan-Nya, yg akan mengajakmu meniti jalan ilmu pendidikan. Dan duduk diantara orang-orang yg juga sedang belajar menerima ilmu agama. Pada akhirnya, kamu pun berubah,
Bukan Berhijab Setelah Berilmu
tapi
Berilmu Setelah Berhijab.

Allah Azza wa Jalla berfirman:
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri kaum mukmin; ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).

Al-Hafiz Ibnu Katsir menyebutkan:
Firman Allah Ta’ala, “Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,karena itu mereka tidak diganggu.” Mujahid menafsirkan,”Jika mereka mengenakan jilbab,maka diketahuilah bahwa mereka merupakan wanita-wanita merdeka sehingga tidak diganggu oleh orang fasik dengan suatu gangguan atau ejekan.
“Firman Allah Ta’ala, “Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Maha pengampun atas perbuatanyang dilakukan pada masa jahiliah, pada saat mereka belum mengenakan jilbab.

Wallahu’alam bish shawab