***
KENAPA KITA HARUS BELA PALESTINA????????? ***
Ketika
seorang Muslim bicara mengenai Palestina, maka ia setidaknya terluka secara
perasaan. Ada nilai kemanusiaan dan ke-Islam-an di bumi Palestinayang
diinjak-injak Zionis Israel. Sekalipun di Singapura misalnya ada peringatan
berdirinya negara Israel, kemudian ada warga Indonesia ikut hadir, itu cukup
melukai perasaan kita sebagai bagsa Indonesia yang anti penjajah di bumi ini.
Sebagai
bangsa Indonesia, melihat Palestina dan permasalahan yang dihadapinya, tidak
lepas dari beberapa hal penting:
Pertama,
Palestina dari kacamata kemanusiaan. Bangsa ini adalah bangsa yang dizalimi
Israel. Mereka dijajah, diusir dan bahan dibunuh. Bangsa Indonesia memiliki
sejarah panjang dengan penjajahan. Itulah sebabnya kenapa bangsa ini anti
terhadap penjajahan.
Kedua,
bangsa Indonesia berhutang budi kepada bangsa Palestina. Ketika rakyat
Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Syaikh Amin al-Husaini, Mufti Besar
Palestina waktu itu, termasuk orang pertama yang mengucapkan selamat atas
kemerdekaan Indonesia juga berkeliling, mendorong negara-negara Arab untuk
mengakui kemerdekaan Indonesia. Sehingga tercatat dalam sejarah, Mesir adalah
negara pertama yang mengakui kemerdekaan rakyat Indonesia.
Ketiga,
Palestina dilihat sebagai bangsa yang memeluk Islam. Sehingga haknya sebagai
Muslim ada dipundak setiap Muslim Indonesia. Karena seorang Muslim dengan
Muslim yang lain hakekatnya bagai satu tubuh. Bila ada satu anggota tubuh yang
sakit maka dirasakan pulaoleh anggota tubuh yang lain.
Keempat,
antara Muslim Indonesia dan Palestina ada keterikatan Iman. Bila kita tidak
punya rasa dengan apa yang dihadapi rakyat Palestina, maka perlu dipertanyakan
keimanan kita. Tidak hanya itu, di tanah Palestina terdapat Al-Aqsha yang hingga
sekarang, Zionis Israel terus berupaya merobohkan kiblat pertama ummat Islam.
Sebagian lokasinya sudah mereka jadikan sebagai musium. Bahkan sekarang shalat
di masjid ini mereka dilarang.
Menurut
Syaikh Shadi Abu Uwaimir, rakyat Palestina sudah memberikan hal terbaik bagi
Al-Aqsha dan Palestina. Contoh kecil misalnya, seorang wanita biasa Palestina,
rumahnya dihancurkan Zionis Israel. Ia pun koma, terluka parah. Ketika siuman
di rumah sakit, “Bagaimana keadaan anak-anakku?,” tanyanya kepada dokter yang merawatnya.
“Anak-anakmu
semuanya sudah meninggal.” kata sang dokter.
“Alhamdulillah,
mereka telah mendahuluiku masuk surga.” Katanya.
“Dokter,
sekarang umurku 35 tahun, kira-kira berapa kali lagi aku melahirkan?” tanyanya.
“Anda
Insya Allah akan melahirkan kira-kira 10 kali lagi,” kata dokter itu.
“Demi
Allah, aku akan melahirkan tiap tahun satu anak untuk kebebasan Al-Aqsha.”
Katanya.
Lalu apa
jawaban kita bila nanti ditanya Allah, apa yang pernah kita persembahkan untuk
Al-Aqsha dan Palestina?
Untuk
itu, setidaknya ada tiga hal menjadi kewajiban setiap Muslim untuk membebaskan
Al-Aqsha dan Palestina dari cengkraman Zionis Israel.
**Pertama,
hendaklah umat Islam mendo’akan saudaranya yang edang terzalimi di bumi Para
Nabi. “Saya rasa semua orang dapat melakukan hal ini dengan mudah,” katanya.
**Kedua,
setiap Muslim berperan aktifmenyebarkan pemahaman yang benar pada masyarakat
kuas terkait permasalahan Al-Aqsha dan Palestina. Termasuk juga halnya dengan
kaum ibu, terus berupaya menanamkan cinta yang dalam kepada Al-Aqsha terhadap
anak-anaknya.
**Ketiga,
hendaknya setiap Muslim memberikan bantuan terbaiknya untuk membantu perjuangan
rakyat Palestina.
Dalam
sebuah riwayat, Maimunah r.a. berkata: “Wahai Rasulullah, berilah aku
penjelasan tentang Baitu Maqdis.”
“Baitul
Maqdis adalah tanah tempat kita akan dikumpulkan dan dibangkitkan, datang dan
shalatlah di dalamnya, karena shalat di dalamnya 1000 kali lipat dibanding
dengan masjid yang lain.” Sabda Rasulullah.
“Lalu
bagaimana bila kami tidak dapat shalat disana,?” tanya Maimunah.
Maka
Rasul memerintahkan, “Kirimlah minyak zaitun untuk menerangi masjid Al-Aqsha.
Dan barang siapa yang memberikan bantuan untuk Al-Aqsha sama pahalanya dengan
orang yang mendirikan shalat didalamnya.”
Namun
bantuan ini janganlah dianggap sedekah bagi rakyat Palestina, tapi itu semua
bagian dari jihad kita untuk kebebasan Al-Aqsha dan Palestina dari penjajah
Zionis Israel. Bukankah dalam sebuah riwayat mashur disebutkan, “Barang siapa
yang membantu menyiapkan perbekalan para mujahid, maka pahalanya sama dengan
mereka yang berjuang di jalan Allah.”
Sumber
disadur dari tulisan: “Apa yang dimaksud Masjid Al-Aqsha?” (Syeikh Raid Shalah,
Ketua Harakah Islam di wilayah Palestina)
Artikel Terkait
No comments:
Post a Comment