Cari Artikel

Tuesday, 4 August 2015

Kisah Seorang Pemuda Arab yg menimba Ilmu di Amerika Rabu, 22 Febuari 2006






            Ada seorang pemuda Arab yang baru menyelasaikan bangku kuliah di Amerika. Pemuda ini adalah orang yang di beri nikmat oleh Allah SWT. berupa pendidikan Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberi hidayah masuk Islam. Pada suatu hari mereka berdua jalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta ia agar turut masuk ke dalam gereja. Semula ia keberatan, namun karena ia terus memaksa pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.

 Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu pendeta agak terbelalak ketika melihat para hadirin dan berkata, “Ditengah kita ada seorang muslim. Aku harap dia keluar dari sini.” “Pemuda itu tidak berseorang muslim. Aku harap dia keluar dari sini.” Pemuda itu tidak berseorang muslim. Aku harap dia keluar dari sini.” Pemuda itu bergeming dari tempatnya. Pendeta itu mengucapkannya berkali-kali, namun ia tetap duduk di tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, “Aku minta keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.” Barulah pemuda itu beranjak keluar di Ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, “Bagaimana anda tahu saya seorang muslim?” Pendeta itu menjawab, “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.”

Kemudian ia beranjak hendak keluar, namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukkan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekalian untuk mengokohkan markasnya. Pemuda muslin itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata, “Aku akan mengajukan 22 pertayaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat.” Si pemuda tersenyum dan berkata, “Silahkan!” sang pendetapun mulai berkata:

1.      Sebutkan satu yang tiada duanya,
2.      Dua yang tiada tiganya,
3.      Tiga yang tiada empatnya,
4.      Empat yang tiada kelimanya,
5.      Lima yang tiada enamnya,
6.      Enam yang tiada tujuhnya,
7.      Tujuh yang tiada delapannya,
8.      Delapan yang tiada sembilannya,
9.      Sembilan yang tiada sepuluhnya,
10.  Sepuluh yang tiada sebelasnya,
11.  Sebelas yang tiada duabelasnya,
12.  Duabelas yang tiada tigabelasnya,
13.  Tigabelas yang tiada empatbelasnya,
14.  Sebutkan sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai roh!
15.  Apa yang dimaksud dengan kuburan yang berjalan membawa isinya?
16.  Siapa yang berdusta namun masuk syurga?
17.  Siapa yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
18.  Sebutkan yang diciptakan Allah tanpa Ayah dan Ibu,
19.  Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diazab dengan api, dan siapakah yang terpelihara dari api?
20.  Siapakah yang terciptakan dari batu, siapakah yang diazab dengan batu, dan siapakah yang terpelihara dari batu?
21.  Sebutkan yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22.  Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, 30 daun, 5 buah, 3 di tempat teduh, 2 terkena sinar matahari?

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengadung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca Basmalah ia berkata:

1.      Satu yang tiada duanya adalah Allah SWT.
2.      Dua yang tiada tiganya adalah siang dan malam.
Allah SWT. berfirman, “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami).” (QS. Al-Isra’: 12)
3.       Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa a.s. ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan dinding yang hampir roboh.
4.      Empat yang tiada kelimanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an.
5.      Lima yang tiada enamnya adalah shalat lima waktu.
6.      Enam yang tiada tujuhnya adalah jumlah hari ketika Allah SWT. menciptakan mahluknya.
7.      Tujuh yang tiada delapannya adalah langit yang tujuh lapis. Allah SWT. berfirman, “Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah yang tidak seimbang.” (QS. Al-Mulk: 3)
8.      Delapan yang tiada sembilannya adalah Malaikat pemikul Arsy Arrahman. Allah SWT. berfirman, “Dan Malaikat-Malaikat berada dipenjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan Malaikat menjunjung Arsy Rabbmu diatas (kepala) mereka.” (QS. Al-Haqah: 17)
9.      Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa a.s.: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu, belalang, dan *
10.  Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh adalah kebaikan. Allah SWT. berfirman, “Barang siapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (QS. Al-An’am: 160)
11.  Sebelas yang tiada duabelasnya adalah jumlah saudara-saudara Nabi Yusuf.
12.  Dua belas yang tiada tigabelasnya adalah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah SWT, “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman’pukullah batu itu dengan tongkatmu’. Lalu memancarlah darinya duabelas mata air.” (QS. Al-Baqarah: 60)
13.  Tigabelas yang tiada empatbelasnya adalah saudara Nabi Yusuf yang di tambah dengan Ayah dan Ibunya.
14.  Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu shubuh. Allah SWT. berfirman, “Dan waktu shubuh apabila fajarnya telah menyingsing.” (QS. At-Takwir: 18)
15.  Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus a.s.
16.  Mereka yang berdusta namun masuk syurga adalah saudara-saudara Nabi Yusuf, yakni ketika mereka berkata, “Wahai Ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan yusuf di dekat barang-barang kami. Lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap Yusuf berkata, “Tak ada cercaan terhadap kalian.” Dan Ayahnya Yakub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
17.  Sesuatu yang diciptakan Allah tapi Dia tidak menyukainya adalah suara keledai. Allah SWT. berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (QS. Al-Luqman: 19)
18.  Mahluk yang diciptakan Allah SWT. tanpa Ayah dan Ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, unta Nabi Shalih, dan kambing Nabi Ibrahim.
19.  Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT. berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya’: 69).
20.  Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
21.  Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT. “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (QS. Yusuf: 28).
22.  Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu
pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.

 Pemuda ini berkata, “Apakah kunci surga itu?”

Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata, “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!”

Pendeta tersebut berkata, “Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah.” Mereka menjawab, “Kami akan jamin keselamatan anda.”

Sang pendeta pun berkata, “Jawabannya ialah: “ASYHADU AN LA ILAHA ILLALLAH WA ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH.”

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang
bertakwa.

~Subhanallah~

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment