Cari Artikel

Friday, 2 September 2016

Belajar Tahsin adalah Kemuliaan


Bahkan menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk mempelajarinya.
Namun apabila masih ada diantara saudara kita yang belum mempelajarinya, mungkin saja dia enggan.
Dan untuk apa waktu yang selama ini ia pergunakan? Untuk apa waktu luang yang selama ini ia punya tanpa ia pergunakan untuk mempelajarinya?

Bukankah betapa pentingnya, apabila ia sudah senang dalam membaca ayat-ayat Al-Qur’an, kemudian dia membacanya dengan Tartil?

Saat bila ada seorang yang berkata-kata padamu tentang tahsin, maka tanyakanlah kepadanya,
“Maaf pak, kalau boleh saya tanya, umur bapak sudah berapa saat ini?”
“Sudah sejak umur berapa bapak shalat?”

Bapak,”Saya sudah 45 tahun, saya shalat sejak SD umur 7 tahun”

“Coba bapak bayangkan, berarti bapak shalat sudah 38 tahun. Dan selama 38 tahun itu bapak shalat dengan bacaan Al-Fatihah yang masih belum benar makhrojnya, dan itu juga yang bapak ajar kepada istri dan anak-anak bapak. Dan bapak masih belum mengajarkan makhroj yang benar.”

Bayangkanlah, bukankah antum tahu, bahwa kedudukan Al-Fatihah didalam shalat itu begitu penting, sampai-sampai Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam mengatakan bahwa belumlah sempurna shalat seseorang sampai ia membenar bacaan Al-Fatihah nya?

 
Abu Hurairah radhiallahu’anhu meriwayatkan:

في كلِّ صلاةٍ قراءةٌ ، فما أَسْمَعَنَا النبيُّ صلى الله عليه وسلم أَسْمَعْناكم ، وما أخفى منا أَخْفَيْناه منكم ، ومَن قرَأَ بأمِّ الكتابِ فقد أَجْزَأَتْ عنه ، ومَن زادَ فهو أفضلُ

“dalam setiap raka’at ada bacaan (Al Fatihah). Bacaan yang diperdengarkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam kepada kami, telah kami perdengarkan kepada kalian. Bacaan yang Rasulullah lirihkan telah kami contohkan kepada kalian untuk dilirihkan. Barangsiapa yang membaca Ummul Kitab (Al Fatihah) maka itu mencukupinya. Barangsiapa yang menambah bacaan lain, itu lebih afdhal” (HR. Muslim 396)

Allah berfirman, “.....Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al-Muzzammil: 4)

Dan bacalah al-Qur’an itu dengan Tartil, membenarkan tajwidnya, dan ajarkanlah kepada Istri, Anak, Saudara, dan cucumu.
Sesungguhnya kebenaran sah shalat mereka, didahulukan dari pendidikanmu kepada mereka.
Pelajarilah minimal sekali dalam seminggu, manfaatkanlah waktumu untuk mentartilkan Al-Qur'an, dengan bacaan yang benar, dari orang-orang yang sudah membenarkan bacaannya.

Dan yakinlah, Allah subhaanahu wa ta’ala akan memudahkan setiap urusanmu, pekerjaanmu, rezekimu.
Bagi kamu para penghafal Al-Qur’an, yang selalu Allah naungi dengan Rahmat-Nya dan Rezeki-Nya,

Allahumma aamiin
Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment